Gresik,
Dewan Pengurus Daerah Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (DPD KPPI) Kabupaten Gresik membagikan ratusan paket sembako untuk janda nelayan, dan yatim piatu di Bulan Suci Ramadhan 1445 H. Pembagian paket sembako disebar di kampung-kampung nelayan di Kecamatan Ujung Pangkah dan Kecamatan Bungah-Kabupaten Gresik-Jatim, Kamis (28/03/2024).
Pembagian paket sembako dengan tajuk “Program Ramadhan KPPI Gresik Peduli” itu dilandasi dengan kondisi perekonomian yang semakin sulit yang dirasakan oleh nelayan, apalagi kehidupan para janda nelayan, dan anak-anak yatim piatu juga semakin susah, maka KPPI sebagai organisasi perempuan nelayan merasa terketuk untuk turun membantu meringankan beban masyarakat.
Ketua DPD KPPI Gresik, Anggun Cipta Indah menjelaskan, kebiasaan di Bulan Suci Ramadhan, banyak kelompok, organisasi dan komunitas di Kabupaten Gresik termasuk KPPI yang membagikan takjil gratis, makanan untuk buka puasa maupun paket sembako pada masyarakat di jalan-jalan, tetapi jika dievaluasi secara mendalam, ternyata pembagian itu kurang tepat sasaran, meskipun tetap dianggap sebagai kegiatan yang baik.
“Kenapa tidak tepat sasaran?, karena mereka yang lewat di jalan dan kita berikan takjil serta paket sembako itu rata-rata memakai motor dan bahkan mobil, sehingga secara ekonomi ya tergolong mampu, sementara janda-janda renta yang sangat membutuhkan bantuan, yatim piatu tidak bisa mendapatkan bantuan karena mereka tidak bisa kemana-mana. oleh karenanya pada tahun ini kami dari KPPI merubah gerakan kepedulian dengan membagikan paket sembako ke rumah-rumah janda-janda nelayan dan warga lainnya yang sangat membutuhkan,” ungkap perempuan yang dikenal sering menggelar aksi kepedulian pada masyarakat ini.
Anggun menambahkan, paket sembako yang dibagikan merupakan hasil donasi dari pengurus KPPI Gresik dan anggota, kemudian dibantu oleh beberapa donatur lain yang turut mendukung “Program Ramadhan KPPI Gresik Peduli”.
“Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pengurus KPPI Gresik dan anggota yang telah bergotong royong dan berswadaya dalam mengumpulkan dana untuk pembelian paket sembako, juga kepada donatur lainnya seperti Bapak Dani Setiawan Ketua Umum DPP KNTI), Ibu Rosinah (Ketum DPP KPPI), Bapak Abdullah Muhdi (Caleg DPRD Jatim dari PKB), Ketua DPD KNTI Gresik, Ketua DPC KNTI Bungah, Ujungpangkah dan donatur lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,” ujar Anggun.
Dijelaskan oleh Ketua KPPI Gresik, paket sembako tersebut berisi beras, minyak, gula, telor, teh, mie instant. “Para penerima paket sembako komposisinya adalah 50 persen untuk janda nelayan, 20 persen untuk yatim piatu, 20 persen untuk janda dari kelompok Aisyiyah dan Fatayat NU serta 10 persen untuk janda masyarakat biasa,” tutur aktifis perempuan yang sering melakukan pemberdayaan bagi masyarakat ini.
Sementara, salah seorang janda nelayan di Desa Pangkah Wetan Kecamatan Ujungpangkah, Nur Khasanah saat menerima paket sembako mengaku sangat terharu dan berterima kasih atas kepedulian dari KPPI Gresik.
“Saya sangat bahagia menerima bantuan paket sembako ini, karena sebenarnya bukanlah berapa banyak yang diberikan dan apa saja isinya, tetapi rasa kepedulian dari ibu-ibu KPPI itu kepada kami janda-janda nelayan yang ditinggal mati suami karena kecelakaan di laut, sungguh sangat mengharukan, sekali lagi terima kasih dan semoga Allah membalas yang belipat ganda atas kebaikan seluruh donatur,” ungkap Nur Khasanah sambil mengusap air matanya dan tak terasa membasahi pipinya.
Kebahagiaan yang sama juga dirasakan oleh Munaziroh, seorang janda nelayan di Desa Banyuuri, secara singkat ia mengucapkan rasa terima kasihnya atas bantuan dari KPPI Gresik.
“Saat bulan puasa ini banyak sekali kebutuhannya, apalagi menjelang lebaran Idul Fitri, terkadang saya pusing karena tidak punya uang, tetapi Alhamdulillah datang bantuan paket sembako dari KPPI Gresik dan para donatur semuanya, terima kasih yang tak terhingga semoga berkah untuk semuanya,” pungkas Munaziroh dengan terbata-bata sambil menahan keharuannya.